Monday, December 7, 2015

The Past, The Memories

Sometimes it's scary how your mind works. How a normal usual situation could suddenly just bring back tons and tons of memories.
Flashback, without warning, so sudden; and you can't control that.
It's not enough to bring you tears, but it's quite strong to make you shiver a little bit, thinking about it.
 
THE PAST.
How it breaks you. How it destroys you. Those painful memory.
 
But it can also be a reminder on how strong you are. How you stand up again after all those falls. How you recollect those pieces and bring it back together. Sou you can be YOU again. Stronger than before.
 

Monday, March 2, 2015

Untukmu.

Dear calon ayah dari anak-anakku,

Di mana pun kamu berada, semoga kamu dalam keadaan sehat dan bahagia.
AKu nggak tau berapa lama lagi aku harus menunggu untuk ketemu kamu. Tapi aku akan sabar menunggu karena aku tau ini akan sepadan. Aku tau Tuhan sedang menyiapkan kamu untuk aku dan begitu juga sebaliknya.


Dear calon ayah dari anak-anakku,

Aku meyakini kamu pasti calon ayah yang jagoan. Jadi idola anak laki-lakiku, dan jadi kesayangan anak perempuanku. Ayah yang sigap mengajari anak-anak langkah-langkah pertama mereka, yang ikut menangis haru sambil berteriak kegirangan ketika mereka pertama kali berucap "Ayah..", yang mengajak anak-anak main kuda-kudaan waktu aku lagi masak atau cuci piring di dapur, yang mengajari anak-anak bikin PR matematika atau IPA karena ibunya ini paling bego sedunia kalau berurusan dengan angka-angka.


 Dear calon ayah dari anak-anakku,

Aku meyakini kamu pasti calon ayah yang lembut hatinya, penuh kasih, namun tegas. Kamu bisa jadi ayah yang tegas dan keras ketika anak laki-laki kita berkelahi di sekolah atau anak perempuan kita pulang terlalu malam. Tapi kamu juga bisa jadi sangat penyayang ketika anak laki-laki kita gagal jadi juara basket atau anak perempuan kita baru putus dari pacarnya.


 Dear calon ayah dari anak-anakku,

Mungkin saat ini aku terlihat keras, mandiri, punya pendapat dan pemikiran sendiri. Tapi percayalah, pada saatnya nanti, aku akan tetap membutuhkan kamu. Aku akan mengikuti kamu sebagai imam dalam hidupku, karena aku percaya kamu bisa membawa aku, kita, ke jalan surga.


  Dear calon ayah dari anak-anakku,

Aku memang sangat ingin bertemu kamu. Ingin tau siapa namamu, seperti apa kamu, apa pekerjaanmu, seperti apa ayah ibumu, berapa saudaramu, dan beribu pertanyaan lainnya. Akupun yakin kamu juga begitu. Tapi Tuhan selalu punya timing-nya sendiri bukan? DIa tidak pernah terlambat ataupun terlalu cepat. Dan bila tiba saatnya nanti, semoga aku akan tau, aku akan merasa,
"Ya, dia calon ayah dari anak-anakku."