Wednesday, November 18, 2009

Today is my birthday, and you make me cry


dear best best friend,
hari ini, kamu orang pertama yang memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk aku.
well, as always, kamu selalu jadi salah satu yang memberikan ucapan ulang tahun paling awal.
tapi kali ini berbeda.
bukan hanya doa yang menyertai ucapan itu.
kali ini ada permintaan maaf. permintaan maaf yang cukup panjang.
ya, kita memang tidak saling bicara beberapa hari ini.
dan kita sama2 tahu bahwa ada yang salah.

sejujurnya, ketika pesanmu masuk di handphoneku, aku hanya bisa terdiam.
aku ingin tahu, kira2 apa yang akan kamu katakan.
apakah sekedar ucapan selamat ulang tahun seperti biasa, bersikap seolah tidak terjadi apa2 di antara kita.

aku membaca pesanmu dengan cepat.
tidak benar2 mencerna apa yang kamu tulis di situ.
aku belum benar2 memahami apa yang aku baca, tapi aku letakkan lagi handphoneku.
beberapa pesan lain masuk, tapi pesan dari kamu masih mengusik pikiranku.
kubaca lagi pesanmu.
dan aku menangis.
hatiku perih.
dan semakin terasa perih mengetahui bahwa kamu pun begitu.

ya, aku kecewa karena kamu tidak tegas.
ya, aku kecewa karena kamu tidak berusaha untuk mempertahankan aku sebagai sahabatmu.
ya, aku kecewa karena kamu tidak berusaha cukup keras untuk membujuk aku.
ya, aku kecewa karena kamu tidak berbuat apa2 untuk memperbaiki situasi ini.

dan kamu bilang semua itu karena rasa malu.
kamu malu karena tidak cukup punya keberanian untuk menghadapi aku.
kamu malu karena tidak berusaha cukup keras untuk mempertahankan sahabatmu.

dan hal itu yang membuatku semakin kecewa.
hey, i'm your bestfriend.
you shouldn't be ashamed of anything with me.

hari ini ulang tahunku,
dan aku mengawali hari dengan menangis.

dear best best friend,
ingat beberapa tahun yang lalu, when we were high school.
ketika kamu menelponku dan bilang bahwa kamu tidak bisa lagi duduk sebangku dengan aku, karena pacarmu melarang kamu untuk berteman dengan aku?
aku patah hati saat itu.
patah hati ditinggalkan sahabatnya yang lebih memilih pacarnya.
hatiku semakin sakit ketika tahu dia tidak memperlakukan kamu dengan cukup baik.

dan ketika beberapa minggu yang lalu kamu menelpon aku sambil menangis dan meminta maaf, bilang bahwa kamu tidak ingin kehilangan sahabatmu lagi, aku merasakan rasa sakit yang sama.

aku sempat berpikir, apakah sebenarnya aku yang salah karena hal ini berulang dua kali.
tapi aku bertanya pada beberapa teman dekatku, teman dekat kita, dan mereka meyakinkan aku bahwa ini bukan salahku.

dear best best friend,
aku tidak peduli walaupun dia membenci aku.
aku sama sekali tidak peduli.
apa yang sudah dia lakukan, tidak akan bisa merusak persahabatan kita sedikit pun.
not even close.
aku tidak pernah berhenti menjadi sahabatmu.
sedetik pun tidak.
you are my best friend, and will always be.

dear best best friend,
aku tidak akan meminta apa pun dari kamu.
aku juga tidak akan pernah meminta kamu meninggalkan dia.
that's not me.
but I JUST WANT YOU TO STAND UP FOR YOURSELF.
kalau kamu tidak ingin diperlakukan seperti itu,
kalau kamu tidak suka dengan perlakuannya,
don't you ever be afraid to shout it out loud.

kamu berhak atas dirimu sendiri.
because you own yourself.

xoxo
sha

pic from deviantart.com

No comments:

Post a Comment